Sempat terlintas otak kriminal. Membunuh keadilan di negeri ini. Pakaian pangkatmu, penonjol kau Tuhan diruangan itu. Biarkan kami buka aib negeri ini. Negeri lupa darah juangnya. Ranah dewan jadi rebutan, demi kursi perampas hak rakyat.Aku mengenal negeriku tak seperti itu. Kokoh dimasa lalu, sekarang? Nasionalisme diperawani rambut pirang. Dan kau lupa jati dirimu Negeri Anomali!
Sahabat Pinggiran
Senin, 19 Mei 2014
Jumat, 16 Mei 2014
tribute to wiji
ini untukmu sahabatku.
teduh kau dikediamanmu
mencoba berani mati demi negeri kertas ini
bersama teman penamu kau tuliskan syair bagi generasimu.
wiji..
tinta hitammu akan berubah merah ketika sampai sekarang kami tak tau kau dimana.
negeri kertas ini tak bertindak jika uang tak didepan mata .
wiji..
walau aku hanya mengenalmu dari sejarah.
walau sejarah menenggelamkanmu
walaupun kau tenggelam tapi tetap terang
teduh kau dikediamanmu
mencoba berani mati demi negeri kertas ini
bersama teman penamu kau tuliskan syair bagi generasimu.
wiji..
tinta hitammu akan berubah merah ketika sampai sekarang kami tak tau kau dimana.
negeri kertas ini tak bertindak jika uang tak didepan mata .
wiji..
walau aku hanya mengenalmu dari sejarah.
walau sejarah menenggelamkanmu
walaupun kau tenggelam tapi tetap terang
Kamis, 10 Oktober 2013
Langganan:
Postingan (Atom)