Senin, 19 Mei 2014

Anomali

Sempat terlintas otak kriminal. Membunuh keadilan di negeri ini. Pakaian pangkatmu, penonjol kau Tuhan diruangan itu. Biarkan kami buka aib negeri ini. Negeri lupa darah juangnya. Ranah dewan jadi rebutan, demi kursi perampas hak rakyat.Aku mengenal negeriku tak seperti itu. Kokoh dimasa lalu, sekarang? Nasionalisme diperawani rambut pirang. Dan kau lupa jati dirimu Negeri Anomali! 


Jumat, 16 Mei 2014

tribute to wiji

ini untukmu sahabatku.
teduh kau dikediamanmu
mencoba berani mati demi negeri kertas ini
bersama teman penamu kau tuliskan syair bagi generasimu.
wiji..
tinta hitammu akan berubah merah ketika sampai sekarang kami tak tau kau dimana.
negeri kertas ini tak bertindak jika uang tak didepan mata .
wiji..
walau aku hanya mengenalmu dari sejarah.
walau sejarah menenggelamkanmu
walaupun kau tenggelam tapi tetap terang 

Kamis, 10 Oktober 2013

Timang

Sajak menari diatas derita
melihat pilu para jelata
pagi buta memulai kehidupannya 
membawa asa untuk sesuap nasi
      

      tangisan anak menahan dahaga
         ketegaran ibu meneduhi hati mereka 
         sadarkah uang yang terhamburkan jika melihat apa yang tertuliskan ..